Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Tidak Mengurusi Perpustakaan, Katanya.

Gambar
Sebagai pustakawan, aku sangat percaya bahwa perpustakaan adalah jantung dari sebuah ekosistem literasi di sekolah. Bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, perpustakaan adalah ruang hidup, tempat tumbuhnya gagasan, kreativitas, dan kecerdasan para siswa. Maka, wajar jika aku berharap semua elemen sekolah, terutama para guru, memiliki perhatian yang besar terhadapnya. Namun, suatu hari aku berbincang dengan seorang teman—seorang guru yang kukagumi karena kompetensinya yang luar biasa. Dia adalah figur yang dikenal sebagai guru penggerak, sosok yang sering digadang-gadang sebagai inspirasi dalam memajukan pendidikan. Dengan penuh rasa ingin tahu, aku bertanya kepadanya tentang perpustakaan di sekolahnya. Namun, alih-alih mendapat jawaban yang bersemangat atau refleksi mendalam, dia malah berkata dengan santai, “Bagaimana apanya? Aku tidak mengurusi perpustakaan.” Jawaban itu membuatku tercekat. Aku tidak tahu apa yang lebih menohok—apakah nada seolah-olah perpustakaan itu tidak pentin...

Gak Kebayang Bisa Nampang di Majalah Dinas Kebudayaan DIY

Gambar
Sampai saat ini, kayaknya aku masih malu dibilang penulis. Kalau definisi penulis adalah orang yang setiap hari menulis, ya aku bisa disebut itu. Kalau penulis adalah orang yang memproduksi tulisan hingga mendapatkan penghasilan, ya aku bisa disebut itu. Kalau penulis adalah orang yang pekerjaanya memang bersumber utama dari hasil tulisan. Ehmm aku belum memilih itu. Sampai akhirnya aku menulis hanya ketika dihadapkan dengan event-event. Baru deh aku membuat tulisan. Masalah tulisanku bermanfaat atau tidak sebenarnya aku tak tahu, karena itu biar menjadi penilaian publik. Contohnya tulisanku yang dimuat di majalah desa budaya ini. Awalnya aku diminta untuk mengikuti lomba menulis essay mewakili desaku dalam event lomba desa budaya. Walau endingnya aku belum membuat bangga desaku, hiks. Oh ya, betewe  sebagian masyarakat yang udah mengenalku, memang membranding diriku sebagai penulis. Yaaahh walau sebenernya aku masih insecure tauu. Mereka yang melabeli diriku sebagai penulis, merek...