Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Tidak Mengurusi Perpustakaan, Katanya.

Gambar
Sebagai pustakawan, aku sangat percaya bahwa perpustakaan adalah jantung dari sebuah ekosistem literasi di sekolah. Bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, perpustakaan adalah ruang hidup, tempat tumbuhnya gagasan, kreativitas, dan kecerdasan para siswa. Maka, wajar jika aku berharap semua elemen sekolah, terutama para guru, memiliki perhatian yang besar terhadapnya. Namun, suatu hari aku berbincang dengan seorang teman—seorang guru yang kukagumi karena kompetensinya yang luar biasa. Dia adalah figur yang dikenal sebagai guru penggerak, sosok yang sering digadang-gadang sebagai inspirasi dalam memajukan pendidikan. Dengan penuh rasa ingin tahu, aku bertanya kepadanya tentang perpustakaan di sekolahnya. Namun, alih-alih mendapat jawaban yang bersemangat atau refleksi mendalam, dia malah berkata dengan santai, “Bagaimana apanya? Aku tidak mengurusi perpustakaan.” Jawaban itu membuatku tercekat. Aku tidak tahu apa yang lebih menohok—apakah nada seolah-olah perpustakaan itu tidak pentin...

Benarkah Manusia Bisa Berubah?

Gambar
Benarkah manusia bisa berubah? Ide judul ini tercetus saat aku membaca buku "Berani Tidak Disukai" yg ditulis oleh Ichiro Kishimi & Funitake Koga.  Buku ini merupakan buku self improvment yang cukup menduduki peringkat atas dan banyak peminatnya. Sudah pasti banyak yang membaca dan apabila apa yang aku tulis ini ada kekurangan mohon disempurnakan. Dalam buku tersebut diutarakan bahwa ada dialog antara dua orang, si suhu dan si junior yang beradu pendapat ttg perubahan sikap manusia. Benarkah manusia bisa berubah? Ya si suhu mengatakan bahwa benar. Contohnya saat kita sedang marah sama anak, lalu tiba-tiba bos kita telepon, kita bisa langsung ramah berbicara dengan si bos. Bener gak?? Atau ada yang pernah ngerasain juga? Nah, kebetulan banget baru-baru ini aku juga lagi menyelesaikan baca buku ini. Ehmm oh iya buku ini dipinjam dari Perpustakaan Daerah Kota Jakarta yang terletak di Cikini, jadi orang-orang menyebutkan Perpus Cikini. Kebetulan ada temen yang min...