Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Karya-Karya yang Terbukukan

Gambar
  Air Mata Luka (Antologi Cerpen), 2016, Penerbit Harasi Semua Tentang Kita (Antologi Cerpen), 2016, Mawar Publisher Personal Branding Pustakawan, 2016, Penerbit Ladang Kata Mozaik Pendidikan, 2017, Penerbit Pohon Cahaya Melukis Langit Impian (Antologi Cerpen), 2017, Penerbit Azyan Mitra Media Inovasi Layanan Perpustakaan, 2017, Penerbit Yuma Pustaka Fruit and Vegetable Stories – Kumpulan Dongeng Sayur dan Buah, 2018, Penerbit Wonderland Sepotong Rasa dalam Toples – kumpulan cerpen, 2018, Penerbit Intishar Yuk, Jadi Remaja Unggul, 2018, Penerbit Checklist Cinta dalam Pikiran Manusia yang Pura-Pura Dewasa, 2018, Penerbit Trust Media Ensiklopedi Kehebatan Transportasi Dunia, 2018, Wonderland Publisher Amazing Pregnancy, 2018, Wonderland Publisher. Cerita Unik dan Seru, 2018, Penerbit Dandelion Tales from Wonderland, 2019, Wonderland Publisher Suara Bersampul Merah, 2019, Penerbit Intishar Cinta Kala Itu, 2019, penerbit FunRead Ramadan Berkah Ala Rasulullah, 2019, Wonderland Publisher...

Kisah dari Sekantong Jagung

Gambar
Sebelum hujan mengguyur dan sambaran petir yang menggelegar, aku ditawari seorang teman untuk mengambil jagung sisa dari acara camping kemarin. Jiwa emak mulai meronta saat ditawari hal semacam itu. Iya gak sih? Bergegaslah aku mengambilnya, lalu kumasukkan tumpukan jagung yang masih menggunung ke dalam kantong kresek hitam yang telah disediakan. Aku gak mengambil banyak, hanya sekitar 5 buah kalau gak salah. Toh hanya dimakan berdua. Eh iya berdua, karena si dia gak suka 🤭. Usai mengemasi jagung aku kembali ke aktivitasku, tapi karena hujan mulai deras, dan aku harus memegang payung serta sebuah map arsip maka kutinggalkan kresek hitam itu di atas rak sepatu, dan berencana akan kuambil kalau mau pulang nanti. Suasana sore itu memang cukup mencekap, aliran air yang begitu besar seakan akan menerjang masuk teras perpustakaan. Eh aku jadi ingat insiden sandal yang hilang. Tak mau mengulang hal yang sama, agar tidak hanyut, entah sandal/sepatu siapa saja langsung kuangkat k...

Dahsyatnya Kata Maaf

Gambar
Senin biasanya menjadi hari yang hectic. Iya ga? Padahal sebenarnya ya sama kayak hari-hari biasanya. Tapi entah mengapa hari Senin seperti dijadikan hari yang "istimewa". Ya se-istimewa hari ini.  Ceritanya, begini. Pagi sekali kami sudah tiba di sekolah. Terpampang angka 06.20 di layar mesin finger. Suasana masih sepi. Tapi hatiku seakan gaduh. Sebab, tas sekolah Salman lupa tidak dibawa. Begitu turun dari motor,  si dia baru menyadari bahwa tasnya tak ada di depan mata. Sementara Ayah sudah melaju pergi selepas kami berpamitan tadi. Lalu Emak bisa apa? baru aja sampai harus kembali? Mana ga ada motor lagi. Heran  deh, kenapa juga ini anak sekolah sampai lupa ga bawa tas? Pagi-pagi bikin emosi.  "Ga papa, Buk, ga bawa tas, kan nanti cuma PTS ga pelajaran," ucap si dia dengan entengnya. Sementara pikiranku sudah meraja lela kemana-mana. Sudah sejak tadi malam kusiapkan segala buku, kartu ujian dan barang yang harus dibawa (termasuk orderan mama temennya ...