Tidak Mengurusi Perpustakaan, Katanya.

Gambar
Sebagai pustakawan, aku sangat percaya bahwa perpustakaan adalah jantung dari sebuah ekosistem literasi di sekolah. Bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, perpustakaan adalah ruang hidup, tempat tumbuhnya gagasan, kreativitas, dan kecerdasan para siswa. Maka, wajar jika aku berharap semua elemen sekolah, terutama para guru, memiliki perhatian yang besar terhadapnya. Namun, suatu hari aku berbincang dengan seorang teman—seorang guru yang kukagumi karena kompetensinya yang luar biasa. Dia adalah figur yang dikenal sebagai guru penggerak, sosok yang sering digadang-gadang sebagai inspirasi dalam memajukan pendidikan. Dengan penuh rasa ingin tahu, aku bertanya kepadanya tentang perpustakaan di sekolahnya. Namun, alih-alih mendapat jawaban yang bersemangat atau refleksi mendalam, dia malah berkata dengan santai, “Bagaimana apanya? Aku tidak mengurusi perpustakaan.” Jawaban itu membuatku tercekat. Aku tidak tahu apa yang lebih menohok—apakah nada seolah-olah perpustakaan itu tidak pentin...

Ghibah: Antara Obrolan Sehari-hari dan Kebiasaan yang Dinormalisasi

Di zaman sekarang, kita mungkin sering denger kata ghibah, yang sebenernya artinya lebih dari sekadar ngegosip. Dalam ajaran Islam, ghibah berarti ngomongin keburukan seseorang di belakang mereka, walaupun hal yang diomongin itu benar. Meski terkesan sepele, ghibah nggak cuma ngerusak hubungan sosial, tapi juga dianggap dosa besar dalam agama.

Kenapa Sih Orang Suka Ngegosip?

Bergosip kadang bikin suasana obrolan jadi rame, dan ini beberapa alasan kenapa ghibah sering kejadian:

  1. Rasa kepo: Naluri manusia pengen tau hal-hal menarik dari hidup orang lain, termasuk yang negatif.
  2. Biar lebih diterima: Ada yang ngerasa lebih "nyambung" kalau ikut ngegosip bareng temen-temen.
  3. Supaya ngerasa lebih baik: Kadang orang ngegosip untuk menutupi kekurangan diri sendiri atau biar kelihatan lebih baik dibanding yang diomongin.

Pandangan Islam tentang Ghibah

Dalam Islam, ghibah dianggap sebagai perbuatan yang sangat tercela. Allah SWT mengingatkan kita tentang bahayanya dalam Al-Qur’an, tepatnya di surah Al-Hujurat ayat 12:

"Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya."

Ayat ini bikin analogi yang kuat banget—ghibah itu seperti makan bangkai saudara sendiri, yang ngebayanginnya aja udah serem, apalagi beneran melakukannya.

Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda tentang ghibah dalam sebuah hadis riwayat Muslim:

"Ghibah adalah engkau membicarakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci."

Jadi, meskipun yang kita omongin itu benar, tapi kalau bikin orang lain tersinggung atau sedih, tetap dihitung sebagai ghibah.

Dampak Negatif dari Ghibah

Meskipun ngegosip sering dianggap sebagai "hal biasa," tapi dampaknya bisa serius:

  1. Menghancurkan pertemanan: Orang yang jadi korban ghibah mungkin ngerasa tersakiti dan akhirnya menjauh. Kepercayaan dalam hubungan jadi hilang.
  2. Ganggu kesehatan mental: Baik yang ngegosip maupun yang digosipin bisa ngerasa stres. Si pelaku ghibah sering cemas kalau-kalau omongannya nyebar, sementara korban ngerasa tersinggung dan malu.
  3. Merusak reputasi: Sekali ngegosip tentang seseorang, bisa merusak reputasinya di mata orang lain, walaupun yang diomongin nggak sepenuhnya benar.
  4. Dosa besar di mata Allah: Seperti yang dijelasin dalam ayat Al-Qur’an dan hadis, ghibah bukan cuma merusak hubungan antar manusia, tapi juga dosa besar di hadapan Allah SWT.

Gimana Cara Stop Ghibah?

Buat kita yang hidup di era digital, ghibah nggak cuma terjadi di dunia nyata, tapi juga di media sosial. Karena itu, penting banget buat mulai berhati-hati dalam ngobrol, baik langsung maupun online. Ini beberapa tips biar kita bisa stop ngegosip:

  1. Sadar dampaknya: Pahami kalau ghibah bisa nyakitin orang lain, bahkan dosa besar dalam agama. Jadi, tahan diri sebelum ngomongin hal-hal negatif.
  2. Alihkan topik: Kalau temen-temen mulai ngegosip, coba ganti topik ke hal-hal yang lebih positif atau netral.
  3. Tahan diri sebelum ngomong: Sebelum ngomongin orang, pikir dulu: “Kalau aku di posisi dia, gimana perasaanku?” Kalau jawabannya nggak enak, mending nggak usah dilanjut.
  4. Perbanyak dzikir dan istighfar: Salah satu cara biar kita terhindar dari dosa ghibah adalah dengan lebih banyak ingat Allah SWT dan minta ampunanNya.

"Ghibah adalah dosa besar yang tidak bisa dihapus dengan sholat, puasa, sedekah, haji.  Karena ghibah adalah dosa yang berkaitan dengan hak manusia. Maka dosa tersebut tidak bisa gugur kecuali dengan meminta kehalalan dari orang yang telah ia dzalimi. "

Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aamiin.

Komentar

Popular Posts

Pandai Mengukur, Lupa Bersyukur

Tak Apa Jika Pencapaian Kita Berbeda

Tak Mewah Tak Berarti Susah