Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Tidak Mengurusi Perpustakaan, Katanya.

Gambar
Sebagai pustakawan, aku sangat percaya bahwa perpustakaan adalah jantung dari sebuah ekosistem literasi di sekolah. Bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, perpustakaan adalah ruang hidup, tempat tumbuhnya gagasan, kreativitas, dan kecerdasan para siswa. Maka, wajar jika aku berharap semua elemen sekolah, terutama para guru, memiliki perhatian yang besar terhadapnya. Namun, suatu hari aku berbincang dengan seorang teman—seorang guru yang kukagumi karena kompetensinya yang luar biasa. Dia adalah figur yang dikenal sebagai guru penggerak, sosok yang sering digadang-gadang sebagai inspirasi dalam memajukan pendidikan. Dengan penuh rasa ingin tahu, aku bertanya kepadanya tentang perpustakaan di sekolahnya. Namun, alih-alih mendapat jawaban yang bersemangat atau refleksi mendalam, dia malah berkata dengan santai, “Bagaimana apanya? Aku tidak mengurusi perpustakaan.” Jawaban itu membuatku tercekat. Aku tidak tahu apa yang lebih menohok—apakah nada seolah-olah perpustakaan itu tidak pentin...

Bermain Pesan

Gambar
Hai teman-teman. Terimakasih sudah berkunjung ke blog ku ini. Seneng sekali masih diberi kesempatan bisa nulis lagi. Yaaa... Masih ikhtiar untuk tetel istiqomah nih. Hihi. Eh iya, masih inget gak, dulu pas sekolah kalian pasti suka bermain pesan gitu sama teman sebangku atau teman seberang meja. Iya gak? Itu lho, yang surat-suratan gitu, trus main lempar kertas kalau jaraknya jauh. Kalau deket yang cuma modal buku tulis bagian belakang yang dijadikan media dialog, lalu disodorkan ke teman biar dibaca lalu nunggu balasan.  Metode ini biasanya dilakukan saat guru menyampaikan pelajaran secara monoton. Jadi bosen melanda, mau ngajak ngobrol nanti kena tegur. Maka inilah cara mengusir kebosanna itu. Iya gak sih?? Tapi itu ceritaku dulu sih. Entah kalau anak-anak jaman sekarang. Mungkin cara ini udah jadul mengingat sdh ada smartphone yang bisa diandalkan. Oke, jadi kembali ke tema. Berawal dari sebual hal yang kualami akhir-akhir ini. Selama  mendampingi dia belajar di...

Belanja Sambil Belajar

Gambar
Kalau gak jajan ya minta mainan. Itu sudah semacam kata kunci setiap dia ikut pergi. Ya sebagian mengganggap ini hal yang wajar. Namanya juga anak-anak. Sebagai orang tua, aku juga menyadari, bagaimana dulu ketika diajak pergi mesti minta itu dan ini. Meski punya uang tapi emak dulu selalu beralasan agar benda yang kuminta tak jadi dibeli. Dan lagi-lagi, aku sampai di posisi di mana aku harus mencari cara agar si dia tak banyak minta hal-hal yang tak berguna. Meski tanggal muda tak bisa menjadi alasan untuk berfoya-foya, iya kan yaaa? Haha Sampai akhirnya, saat dia berceloteh ingin ini itu, (kayak aku kecil dulu) maka, aku memberinya penjelasan. "Boleh beli, ambil yang harganya kurang dari lima ribu ya," Seperti mendapat game seru, dia langsung semangat berburu. Dilihatnya semua angka-angka yang tertera di bawah barang-barang yang dipilihnya. Pada moment inilah saatnya dia belajar mengenal angka dan harga. Bisa belajar pula tentang sebuah nilai yang lebih besar da...

Perpanjangan SIM yang Amat Panjang

Gambar
Postingan ini aku tulis sembari menunggu antrian yang lumayaaann puanjang. Jadi aku mau share langkah-langkah memperpanjang di SIM di polres Kulon Progo Yogyakarta. Pertama, aku pergi dulu ke lokasi cek kesehatan, letaknya di selatan POLRES. Eh betewe dah tau kan ya, alamat Polres KP ada di mana. Hihi. Nah, setelah sampai, aku langsung parkir. Petugas parkirnya informatif banget. Jadi, sebelum kutanya, dia sudah memberi info apa aja yang harus kulakukan. Betewe biar gak kyak orang ilang aku mengajak suami. Walo sebelumnya suami sudah memperpanjang SIM, tapi entah mesti ga hafal urutannya. Maklum udah lama soalnya.                           Nah kembali lagi, aku sudah menyiapkan berkas foto kopi KTP dan SIM. Juga udah bawa stopmap dari rumah. Ya maklum memanfaatkan stopmap yang nganggur gt daripada gak dimanfaatkan ye kan. Aku tahu info ini sebelumnya tanya sama kakakku yang udah melakukan perpanjangan SIM, ...