Apakah menulis dianggap sebagai beban? Sebenarnya itu tergantung dari pendapat masing-masing individu. Beberapa orang mungkin menganggap menulis sebagai kegiatan yang menyenangkan, memuaskan, atau bahkan sebagai cara untuk mengungkapkan ekspresi diri. Namun, bagi orang lain, menulis bisa menjadi tugas yang membebani, apabila mereka tidak merasa percaya diri dalam kemampuan menulis mereka atau jika topiknya sulit dan belum dikuasai.
Jika masih merasa menulis itu beban, mungkin kita lihat dulu apa hakikat dan manfaat dari menulis itu sendiri.
Menulis adalah salah satu bagian terpenting dari keterampilan berbahasa. Untuk bisa menulis dengan baik orang harus memiliki kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Tanpa ketiga kemampuan itu, maka menulis akan menjadi beban. Karena menulis membutuhkan bahan bacaan, bahan omongan, dan bahan wawasan lainnya.
Menulis sebenarnya mudah. Semua orang bisa melakukannya. Semua orang bisa menulis dari yang didengar atau dilihat dari pengalaman hidup sehari-hari. Namun, kenapa banyak orang tak mampu menulis? Sebab telah terpatri dalam alam bawah sadarnya bahwa menulis menjadi aktivitas yang sulit dan berat. Jika memang menulis menjadi sebuah beban berat, biasanya disebabkan oleh ketidaksiapan diri dalam memadukan apa yang ada di pikiran dengan tindakan.
Menulis itu bukan bakat, melainkan sebuah keterampilan yang bisa dilatih, dan diajarkan. Di sekolah mayoritas para siswa kurang diajarkan tentang pendalaman ilmu dan pratik menulis, maka dari itu perlu komunitas yang bisa menciptakan habbit menulis tersebut. Ketika sering berlatih maka kesulitan ide dalam merangkai kata demi kata agar menjadi tulisan bermakna tak lagi didapati.
Coba rasakan menulis sebagai sebuah kebutuhan. Sebuah kebutuhan manusia yang menyadari bahwa menulis itu dahsyat! Menulis itu akan mengantarkan si penulisnya menjadi orang yang bermanfaat karena ide-ide baru yang bisa membuat sebuah perubahan dalam hidup seseorang, sebagai bentuk dakwah kita juga sebagai umat muslim.
Mari kita kupas beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menganggap menulis itu tantangan atau beban, di antaranya sebagai berikut:
Keterampilan Menulis
Seseorang yang merasa percaya diri dalam kemampuan menulisnya mungkin lebih cenderung menikmati proses tersebut.
Minat pada Topik
Menulis tentang topik yang menarik atau bermakna bagi seseorang dapat membuat pengalaman menulis lebih menyenangkan.
Tekanan Waktu
Jika seseorang merasa tertekan oleh batas waktu atau memiliki tekanan untuk menghasilkan tulisan berkualitas tinggi, hal ini dapat meningkatkan persepsi bahwa menulis adalah beban.
Tujuan Menulis
Jika menulis dilakukan untuk tujuan tertentu, seperti tugas akademis, pekerjaan, atau proyek tertentu, hal ini dapat mempengaruhi cara seseorang melihat kegiatan menulis.
Pengalaman Sebelumnya
Pengalaman negatif atau positif dalam menulis di masa lalu juga dapat memengaruhi persepsi seseorang terhadap menulis.
Jika kita merasa menulis sebagai beban, mungkin kita ingin mencari cara untuk membuatnya lebih menyenangkan atau mencari dukungan untuk meningkatkan keterampilan menulis. Mengidentifikasi alasan di balik persepsi ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya dapat membantu mengubah pandangan kita terhadap menulis.
Lalu, bagaimana cara agar menulis menjadi moment yang menyenangkan?
Membuat menulis menjadi suatu momen yang menyenangkan dapat melibatkan beberapa strategi dan pendekatan yang berbeda. Beberapa tips yang dapat membantu kita menemukan kegembiraan dalam menulis:
Pilih Topik yang Menarik
Pilih topik atau tema yang benar-benar menarik bagi Anda. Menulis tentang sesuatu yang disukai atau minati akan membuat proses menulis lebih menyenangkan.
Jadwalkan Waktu yang Tepat
Tentukan waktu khusus dalam sehari di mana Anda merasa paling kreatif dan fokus. Hal ini dapat membantu Anda mendedikasikan waktu berkualitas untuk menulis.
Ciptakan Lingkungan yang Inspiratif
Buatlah lingkungan yang mendukung kreativitas. Beberapa orang menemukan inspirasi dari latar musik yang tenang, alam, atau bahkan di kafe.
Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Jangan terlalu kritis terhadap diri sendiri saat menulis. Izinkan diri Anda untuk membuat kesalahan atau menulis dengan bebas tanpa perlu memikirkan kesempurnaan pada tahap awal.
Eksplorasi Jenis Tulisan yang Berbeda
Cobalah variasi gaya dan genre menulis. Mencoba hal-hal baru dapat membuat proses menulis menjadi lebih menarik.
Berkolaborasi dengan Orang Lain
Terlibat dalam kegiatan menulis bersama teman atau kelompok menulis. Diskusi dan umpan balik dari orang lain dapat meningkatkan motivasi dan kegembiraan.
Menciptakan Tujuan yang Jelas
Tetapkan tujuan yang realistis dan jelas. Misalnya, menulis sejumlah kata dalam satu sesi atau menyelesaikan bab tertentu. Ini dapat memberikan rasa pencapaian dan kepuasan.
Gunakan Alat Menulis yang Sesuai
Beberapa orang menemukan kegembiraan dalam menulis dengan menggunakan alat tulis fisik, seperti pena dan buku catatan. Yang lain mungkin lebih suka menggunakan aplikasi atau perangkat lunak khusus menulis.
Jadilah Terbuka terhadap Proses Kreatif
Biarkan diri kita terbuka terhadap perubahan dan improvisasi selama menulis. Jangan takut dikritik, justru dengan kritikan tersebut kita akan semakin bisa belajar menjadi lebih baik.
Apresiasi Diri
Berikan hadiah kecil kepada diri sendiri setelah mencapai tujuan tertentu dalam menulis. Ini dapat menjadi insentif positif untuk terus melanjutkan.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki preferensi yang berbeda, jadi eksperimenlah dengan berbagai strategi untuk menemukan apa yang paling cocok. Menulis seharusnya bukan hanya tugas yang harus dilakukan, tetapi juga momen kreatif yang dapat dinikmati. Cara yang paling mudah adalah membiasakan menulis setiap hari, dan lawan kemalasan diri. Dengan menulis setiap hari, maka kita bak mata air yang mengalir sampai jauh. Bahkan tanpa disadari kita telah menjadi mata air bagi orang lain yang membaca tulisan-tulisan kita. Agar mata air itu keluar dengan jernih, maka dibutuhkan mendengar, berbicara, dan membaca. Dengan begitu kita pun menjadi penulis bahagia yang selalu menulis tanpa beban. Sebab tulisan itu keluar langsung dari lubuk hati kita yang terdalam.
Sangat bagus artikelnya (abu salman)
BalasHapusterimakasih
BalasHapus