Tidak Mengurusi Perpustakaan, Katanya.

Gambar
Sebagai pustakawan, aku sangat percaya bahwa perpustakaan adalah jantung dari sebuah ekosistem literasi di sekolah. Bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, perpustakaan adalah ruang hidup, tempat tumbuhnya gagasan, kreativitas, dan kecerdasan para siswa. Maka, wajar jika aku berharap semua elemen sekolah, terutama para guru, memiliki perhatian yang besar terhadapnya. Namun, suatu hari aku berbincang dengan seorang teman—seorang guru yang kukagumi karena kompetensinya yang luar biasa. Dia adalah figur yang dikenal sebagai guru penggerak, sosok yang sering digadang-gadang sebagai inspirasi dalam memajukan pendidikan. Dengan penuh rasa ingin tahu, aku bertanya kepadanya tentang perpustakaan di sekolahnya. Namun, alih-alih mendapat jawaban yang bersemangat atau refleksi mendalam, dia malah berkata dengan santai, “Bagaimana apanya? Aku tidak mengurusi perpustakaan.” Jawaban itu membuatku tercekat. Aku tidak tahu apa yang lebih menohok—apakah nada seolah-olah perpustakaan itu tidak pentin...

Review Drama "Wonderful World"

Pernah menjeda pas nonton ini tapi ternyata nano-nano banget jalan ceritanya. Tentang politik, kriminal, hukum, psikologi, ah kayak terlalu berat buat diriku yang suka hal remeh ini. Hiks. 

Awalnya pas tahu ada drama baru yang diperankan ama Cha Eun Wo ya pengen bikin nonton ya, ditambah lagi model rambutnya yang sedikit gondrong itu terlihat macho, gak terlalu cantik kayak karakter-karakter di drama sebelumnya.

Setelah berhenti di episode 3, entah karena gabut atau apa eh akhirnya aku lanjut deh nontonnya.



Ternyata drama Korea ini mengguncang emosi dengan tema balas dendam dan pencarian keadilan yang kompleks. Drama ini berkisah tentang Eun Soo-hyun (Kim Nam-joo), seorang ibu yang hidupnya hancur setelah kehilangan anaknya dalam insiden tragis. Ketika hukum gagal menuntut keadilan, Soo-hyun memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri. Di sisi lain, Cha Eun-woo berperan sebagai seorang karakter yang lebih muda yang terlibat dalam perjalanan emosional dan misterius Soo-hyun.

Kim Nam-joo memberikan performa yang kuat dan emosional sebagai Soo-hyun, menampilkan keputusasaannya yang mendalam namun juga ketangguhan yang luar biasa dalam usahanya menuntut keadilan. Karakternya tidak hanya memikat tetapi juga mengundang simpati penonton. Cha Eun-woo, yang biasanya dikenal karena peran-peran romantis, menunjukkan sisi yang lebih gelap dan matang, menambah kedalaman cerita dengan perannya yang misterius namun menyentuh.

Drama ini berhasil menciptakan atmosfer yang penuh ketegangan dan mendebarkan. Alur cerita yang penuh misteri dan intrik membuat penonton terus penasaran, dengan plot twist yang mengejutkan di setiap episodenya. Aku gak nyangka banget lho, kalau ternyata Cha Eun-woo itu anaknya si bapak yang nabrak, karena di awal seakan-akan penonton tuh dibuat percaya kalau dia penyitas kebakaran itu. Bener-bener dibuat "Ohalaaahh" gitu. 

Selain itu ada visual dan sinematografi yang menawan yang bikin memperkuat nuansa gelap dari drama ini, mencerminkan perjalanan emosional para karakter. Awal-awal aku merasa ada intensitas cerita mungkin terasa berat bagi beberapa penonton, terutama buat aku yang kurang menyukai genre thriller atau misteri. Jujurly ya, kalau nonton adegan yang berdarah-darah itu sungguh kuhindari. Meski begitu, Wonderful World tetap berhasil mempertahankan ketegangan dan emosi yang kuat hingga akhir. Keren sih menurutku.

Komentar

Popular Posts

Pandai Mengukur, Lupa Bersyukur

Tak Apa Jika Pencapaian Kita Berbeda

Tak Mewah Tak Berarti Susah