Tidak Mengurusi Perpustakaan, Katanya.

Gambar
Sebagai pustakawan, aku sangat percaya bahwa perpustakaan adalah jantung dari sebuah ekosistem literasi di sekolah. Bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, perpustakaan adalah ruang hidup, tempat tumbuhnya gagasan, kreativitas, dan kecerdasan para siswa. Maka, wajar jika aku berharap semua elemen sekolah, terutama para guru, memiliki perhatian yang besar terhadapnya. Namun, suatu hari aku berbincang dengan seorang teman—seorang guru yang kukagumi karena kompetensinya yang luar biasa. Dia adalah figur yang dikenal sebagai guru penggerak, sosok yang sering digadang-gadang sebagai inspirasi dalam memajukan pendidikan. Dengan penuh rasa ingin tahu, aku bertanya kepadanya tentang perpustakaan di sekolahnya. Namun, alih-alih mendapat jawaban yang bersemangat atau refleksi mendalam, dia malah berkata dengan santai, “Bagaimana apanya? Aku tidak mengurusi perpustakaan.” Jawaban itu membuatku tercekat. Aku tidak tahu apa yang lebih menohok—apakah nada seolah-olah perpustakaan itu tidak pentin...

Kebahagiaan Hakiki dari Indahnya Berbagi


Kebiasaan suka berderma atau memberi ternyata memiliki efek yang baik bagi kesehatan, baik fisik maupun emosi. Memberi merupakan ekspresi dari kesenangan atau kebahagiaan. Ekspresi ini timbul sebab adanya cinta. Cinta inilah yang menginginkan kita memberi kesenangan dan kebahagiaan pada orang lain. Ajaibnya pancaran kebahagiaan ini terlihat dari seseorang yang kita beri. 

Yaps, inilah kebahagiaan. Kita merasakan puas bahkan bahagia luar biasa ketika seseorang juga merasakan kebahagiaan atas pemberian kita. Mungkin itulah alasannya, mengapa banyak orang melakukan hal yang sama. Sudah sepantasnya antar sesama, prinsip berbagi ini menjadi tradisi. Seolah-olah ini adalah bagian dari utuhnya kehidupan. 

Tidak perlu menunggu menjadi kaya raya untuk bisa berbagi kepada sesama. Tidak juga harus bersikap heroik untuk membahagiakan orang lain. Mulai saja dari yang sederhana, yaitu peduli pada orang-orang di sekitar kita, seperti keluarga, pasangan, sahabat, teman, saudara, atau tetangga. Kita juga tak perlu harus sibuk menjadi sukarelawan untuk korban-korban bencana, sementara orang sekitar kita ternyata perlu uluran tangan juga. Padahal, mereka, orang terdekat kita adalah orang pertama yang perlu mendapat perhatian. Karenanya, sebelum kita menyenangkan orang lain, senangkanlah mereka. 

Bagaimana cara memulainya? Kita bisa memberikan mereka hadiah. Tidak harus hadiah barang yang mahal dan mewah. Pemberian apapun yang tepat dan bermanfaat pasti akan berdampak positif. Pemberian itu juga nantinya akan menjadi memori istimewa bagi mereka yang diberi serta menjadi kenangan indah bahwa kita pernah hadir dalam hidupnya. 

Produk tas atau tempat pensil yang ada namanya ini menjadi pilihan yang tepat jika ingin memberi hadiah yang istimewa dan unik. Seperti produk-produk yang didesain oleh sebuah home industri yang ada di Yogyakarta ini, yaitu Salman Craft. Kombinasi warna-warna yang cantik dan menarik menjadi pancaran kebahagiaan bagi yang memberi dan si penerimanya. Aneka kreasi dari kain flanel ini sangat diminati oleh anak-anak serta para pecinta koleksi unik. Disebut unik karena khas, ada nama dan karakter sesuai permintaan pemesan dan tidak dijual di pasaran. Hal ini pastinya akan menjadi koleksi yang limited edition. Lebih menariknya lagi, harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan tidak ada minimal order. Untuk melihat detail produk dan koleksi lainnya bisa dilihat di akun instagram @salmancraftshop dan FB Salman Craft Shop. Home industri ini berlokasi di Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta dan sudah dipercaya sejak tahun 2009. 

Silakan diorder dan selamat berbagi kebahagiaan.

Komentar

Popular Posts

Pandai Mengukur, Lupa Bersyukur

Tak Apa Jika Pencapaian Kita Berbeda

Tak Mewah Tak Berarti Susah