Tidak Mengurusi Perpustakaan, Katanya.

Gambar
Sebagai pustakawan, aku sangat percaya bahwa perpustakaan adalah jantung dari sebuah ekosistem literasi di sekolah. Bukan hanya sekadar tempat menyimpan buku, perpustakaan adalah ruang hidup, tempat tumbuhnya gagasan, kreativitas, dan kecerdasan para siswa. Maka, wajar jika aku berharap semua elemen sekolah, terutama para guru, memiliki perhatian yang besar terhadapnya. Namun, suatu hari aku berbincang dengan seorang teman—seorang guru yang kukagumi karena kompetensinya yang luar biasa. Dia adalah figur yang dikenal sebagai guru penggerak, sosok yang sering digadang-gadang sebagai inspirasi dalam memajukan pendidikan. Dengan penuh rasa ingin tahu, aku bertanya kepadanya tentang perpustakaan di sekolahnya. Namun, alih-alih mendapat jawaban yang bersemangat atau refleksi mendalam, dia malah berkata dengan santai, “Bagaimana apanya? Aku tidak mengurusi perpustakaan.” Jawaban itu membuatku tercekat. Aku tidak tahu apa yang lebih menohok—apakah nada seolah-olah perpustakaan itu tidak pentin...

Like and Dislike

Kata like and dislike ini mengingatkanku pada chanelku. Ehh iya yang belum subscribe boleh deh meluncur ke youtube "Ririn Kada"

Jadi entah pas ada insiden apa, ini pertama kalinya video di youtube dapat dislike. ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Konon katanya, ini berawal dari temen Salman yang emang mungkin lagi marahan kali ya, trus mengklik tombol ๐Ÿ‘Ž
Nyebelin ga sih, yang berantem siapa yang kena imbasnya siapa.๐Ÿคฆ

Huuhhh dia mah pas critanya biasa aja. Tapi si emak, wuaaaaa kecewaa paraahh. Ih tega bener sih tuh temennya main dislike. Kan bikin pamor chanelku menurun. Ehmm ya walau belum monetise sih. Masih ecek2 ya emang wajar.

Dan kita emang harus siap untuk tidak disukai, seperti yang di bahas dalam buku ini, nih.

Teman-teman udah baca bukunya?
Boleh deh sharing. ๐Ÿค—

Jadi, aku tuh seneng banget pas dapat buku ini. Yups, aku beli langsung di gramedia officialnya. So, pastinya buku ini ori. Jujur, aku pernah nyesel karena kebodohannku pernah beli buku via online, yang ternyata tuh buku cuma copian. Ya Allah, harga yang memang selisih banyak itu kayaknya gak ada apa-apanya jika dibanding beli barang bajakan. Buku bajakan itu bad banget. Astaghfirullah. Ya Allah ampunilah hamba-Mu ini๐Ÿคฒ๐Ÿคฒ๐Ÿคฒ

Oke, lanjut ngomongin isi bukunya. Pada bab pertama, kita akan disambut dengan sebuah dialog antara pemuda dan seorang filsuf. Lalu di halaman selanjutnya ternyata formatnya sama bentuk dialog gitu, dan seterusnya. Wah buku ini memang unik. Jadi kita bacanya kayak melihat sebuah obrolan gitu. Kan jadi ga membosankan. Eh sebenernya tujuan utama tulisanku bukan review buku sih, hanya aku mau mengambil hikmah. Yups, tepatnya "belajar" mengambil hikmah. Bahwa di dunia ini memang gak mungkin semua orang menyukai kita. Kebalikannya, kita juga pernah kan ga menyukai orang, nah loh๐Ÿคญ.

Makanya hak-hak mereka lah kalau mau menyukai atau membenci kita. Tapi kalau saran yang baik sih, seberapa benci orang ke kita, ya kita harus tetap menjadi baik. 

Oke, sampai di sini dulu cuap-cuapku. Terimakasih sudah mampir.๐Ÿ™

Komentar

Popular Posts

Pandai Mengukur, Lupa Bersyukur

Tak Apa Jika Pencapaian Kita Berbeda

Tak Mewah Tak Berarti Susah