Postingan

Karya-Karya yang Terbukukan

Gambar
  Air Mata Luka (Antologi Cerpen), 2016, Penerbit Harasi Semua Tentang Kita (Antologi Cerpen), 2016, Mawar Publisher Personal Branding Pustakawan, 2016, Penerbit Ladang Kata Mozaik Pendidikan, 2017, Penerbit Pohon Cahaya Melukis Langit Impian (Antologi Cerpen), 2017, Penerbit Azyan Mitra Media Inovasi Layanan Perpustakaan, 2017, Penerbit Yuma Pustaka Fruit and Vegetable Stories – Kumpulan Dongeng Sayur dan Buah, 2018, Penerbit Wonderland Sepotong Rasa dalam Toples – kumpulan cerpen, 2018, Penerbit Intishar Yuk, Jadi Remaja Unggul, 2018, Penerbit Checklist Cinta dalam Pikiran Manusia yang Pura-Pura Dewasa, 2018, Penerbit Trust Media Ensiklopedi Kehebatan Transportasi Dunia, 2018, Wonderland Publisher Amazing Pregnancy, 2018, Wonderland Publisher. Cerita Unik dan Seru, 2018, Penerbit Dandelion Tales from Wonderland, 2019, Wonderland Publisher Suara Bersampul Merah, 2019, Penerbit Intishar Cinta Kala Itu, 2019, penerbit FunRead Ramadan Berkah Ala Rasulullah, 2019, Wonderland Publisher...

Nikmati Proses, Kurangi Protes

Gambar
Bulan ini masih bernuansa kemerdekaan kan ya. Betewe tema kemerdekaan tahun ini cucok banget utk diriku. Tangguh dan tumbuh.  Sudah lama rasanya bumi kita prihatin atas musibah yang menimba. Oh corona. Oh iya ngomong-ngomong aku belum pernah mengulas tentang corona di blog ini. Padahal sudah hampir 2 tahun kita menghadapinya. Ahh ini aku yang keterlaluan terlena sampai lupa menuliskannya, atau memang aku tak mau membahas itu??  Ehmm...memang sih adanya corona ini menuai banyak pemahaman. Oke, tapi aku gak mah bahas soal banyaknya pemahaman itu. Hanya saja aku mau mengulas soal pendapatku saja, meskipun pendapatku pasti ada yang gak setuju. Eh ngomong-ngomong tentang "ketidak setujuan", bukan cuma soal corona, kadang pemikiran yang lain, ada juga yang menentang. Yaahh namanya juga hidup di dunia. Ada banyak manusia, ada banyak akal dan pikiran mereka ya wajar saja. Aku toh juga gak mungkin bisa menjadi apa yang mereka mau kan ya. Yang mungkin bisa dilakukan ialah ...

Kisah Rudi dan Hakikat Hidup Ini

Gambar
Rudi adalah seekor kuda yang tinggal di istal bersama teman-temannya. Mereka membantu anak-anak yang mau belajar naik kuda. Hanya saja, Rudi jarang diminati oleh anak-anak. Hal itu membuatnya sedih. Rudi merasa dirinya tidak sekeren teman-temannya karena tidak memiliki surai yang indah. Meski sudah disampo, disikat keras-keras, tetapi surainya tetap lepek. Hingga suatu hari, ada seorang anak perempuan yang mendekatinya. Anak itu memilih dirinya. Anak itu menyukai Rudi, karena matanya. Kuda itu memiliki mata yang ramah. Akhirnya mereka bermain bersama dengan riang gembira. Semenjak itu, Rudi tak sedih lagi. Meski tak memiliki surai yang indah, tetapi dia bahagia dan merasa bangga dengan karena matanya yang ramah. **** Terkadang, kita seperti Rudi. Kita? Eh aku kali, kalian enggak. Hihi. Ya, terkadang kita terlalu fokus dengan apa yang menjadi ke"ngetren"an orang-orang pada umumnya. Tanpa peduli apa sih hakikat hidup ini. Sampai akhirnya tidak sadar bahwa kita seben...

Bermain Pesan

Gambar
Hai teman-teman. Terimakasih sudah berkunjung ke blog ku ini. Seneng sekali masih diberi kesempatan bisa nulis lagi. Yaaa... Masih ikhtiar untuk tetel istiqomah nih. Hihi. Eh iya, masih inget gak, dulu pas sekolah kalian pasti suka bermain pesan gitu sama teman sebangku atau teman seberang meja. Iya gak? Itu lho, yang surat-suratan gitu, trus main lempar kertas kalau jaraknya jauh. Kalau deket yang cuma modal buku tulis bagian belakang yang dijadikan media dialog, lalu disodorkan ke teman biar dibaca lalu nunggu balasan.  Metode ini biasanya dilakukan saat guru menyampaikan pelajaran secara monoton. Jadi bosen melanda, mau ngajak ngobrol nanti kena tegur. Maka inilah cara mengusir kebosanna itu. Iya gak sih?? Tapi itu ceritaku dulu sih. Entah kalau anak-anak jaman sekarang. Mungkin cara ini udah jadul mengingat sdh ada smartphone yang bisa diandalkan. Oke, jadi kembali ke tema. Berawal dari sebual hal yang kualami akhir-akhir ini. Selama  mendampingi dia belajar di...

Belanja Sambil Belajar

Gambar
Kalau gak jajan ya minta mainan. Itu sudah semacam kata kunci setiap dia ikut pergi. Ya sebagian mengganggap ini hal yang wajar. Namanya juga anak-anak. Sebagai orang tua, aku juga menyadari, bagaimana dulu ketika diajak pergi mesti minta itu dan ini. Meski punya uang tapi emak dulu selalu beralasan agar benda yang kuminta tak jadi dibeli. Dan lagi-lagi, aku sampai di posisi di mana aku harus mencari cara agar si dia tak banyak minta hal-hal yang tak berguna. Meski tanggal muda tak bisa menjadi alasan untuk berfoya-foya, iya kan yaaa? Haha Sampai akhirnya, saat dia berceloteh ingin ini itu, (kayak aku kecil dulu) maka, aku memberinya penjelasan. "Boleh beli, ambil yang harganya kurang dari lima ribu ya," Seperti mendapat game seru, dia langsung semangat berburu. Dilihatnya semua angka-angka yang tertera di bawah barang-barang yang dipilihnya. Pada moment inilah saatnya dia belajar mengenal angka dan harga. Bisa belajar pula tentang sebuah nilai yang lebih besar da...

Perpanjangan SIM yang Amat Panjang

Gambar
Postingan ini aku tulis sembari menunggu antrian yang lumayaaann puanjang. Jadi aku mau share langkah-langkah memperpanjang di SIM di polres Kulon Progo Yogyakarta. Pertama, aku pergi dulu ke lokasi cek kesehatan, letaknya di selatan POLRES. Eh betewe dah tau kan ya, alamat Polres KP ada di mana. Hihi. Nah, setelah sampai, aku langsung parkir. Petugas parkirnya informatif banget. Jadi, sebelum kutanya, dia sudah memberi info apa aja yang harus kulakukan. Betewe biar gak kyak orang ilang aku mengajak suami. Walo sebelumnya suami sudah memperpanjang SIM, tapi entah mesti ga hafal urutannya. Maklum udah lama soalnya.                           Nah kembali lagi, aku sudah menyiapkan berkas foto kopi KTP dan SIM. Juga udah bawa stopmap dari rumah. Ya maklum memanfaatkan stopmap yang nganggur gt daripada gak dimanfaatkan ye kan. Aku tahu info ini sebelumnya tanya sama kakakku yang udah melakukan perpanjangan SIM, ...

Aku dan 2021

Gambar
Aku dan 2021 (Sebuah Doa dan Harapan) Kalau menengok hari kemarin, terkadang geli. Aku sudah banyak perbuat apa sih di tahun 2020?  Setelah kugali kembali. Aku memang tak banyak meraih prestasi. Ini di luar ngomongin soal tengah pandemi yang tak kunjung menepi. Selama ini hidupku ya gitu-gitu aja. Aku menjalani apa yang ada di depan mata. Jujur aku tanpa target. Ngalir gt aja. Kalau dalam sebuah drama mungkin kurang adegan "mencengangkan" kali ya.  Kemarin, aku masih jadi orang yang pemalas, sering menyepelekan, suka meremehkan, tapi mengapa Allah selalu saja memberi pertolongan.  Sampai akhirnya aku sadar, bahwa ketidakadanya "kecengangan" hidupku itu karena Allah selalu memudahkan jalanku. Masya Allah. Allahu Akbar. So, aku sangat berterimakasih atas 2020 yang begitu membuatku semakin sadar bahwa hidup ini sebenarnya mudah. Tak ada yang sulit selama bisa menyingkapinya. Tentu aku pun berterimakasih kpd orang tua, saudara, teman/kerabat yang senantiasa ...

[CERPEN] Mencintaimu dengan Maaf

Gambar
Mas Pramono, adalah lelaki yang menikahiku 8 tahun yang lalu. Kami bertemu pertama kali saat mengikuti ujian seleksi mahasiswa baru. Berawal dari meminjam penghapus menjadi alasan dia untuk mulai berkenalan denganku. Perkenalan kami terus berlanjut sampai akhirnya kami diterima di universitas yang sama dan jurusan yang sama pula. Sejak itulah hubungan kami semakin erat. Aku semakin mengaguminya karena dia cerdas dan aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan kampus. Prestasinya juga membanggakan, tak heran jika dia selalu terlibat dalam proyek penelitian dosen. Aku selalu setia menemaninya, selalu membantu apapun yang dia butuhkan. 4 tahun kebersamaan kami telah menorehkan beberapa kenangan indah di kota tempat aku mengenyam pendidikan di kampus ini. 14 Januari 2007 adalah hari yang sangat bersejarah bagi kami, dengan janji suci yang dia ucapkan di hadapan penghulu kami resmi menjadi pasangan suami istri. Kebahagiaan menyelimuti hari-hari kami. Menyambut mentari b...